Autoglaze Tawarkan Saham ke Konsumen melalui Skema Crowdfunding
Autoglaze salah satu pelaku industri di jasa auto detailing dan paint protection di Indonesia menawarkan sebagian sahamnya dua outletnya yang berada di Kawasan Fatmawati dan Tendean Jakarta kepada konsumen melalui skema crowdfouding dengan menggandeng platform Bizhare.
Maraknya teknologi berbasis platform dalam bentuk Crowdfunding telah mempermudah bertemunya permintaan dan penawaran modal.
"Kemajuan teknologi informasi, terutama kehadiran platform digital dan segala infrastruktur penunjangnya membawa dampak signifikan dalam pengelolaan dan pendistribusian sumber daya ekonomi," kata CEO Autoglaze, Robby Kurnia di Jakarta, kemarin.
Robby mengatakan, melalui platform Bizhare, perusahaan salon mobil yang salah satu outletnya juga ada di Pekanbaru itu melepas 49 persen sahamnya kepada masyarakat.
"Kini masyarakat bisa menjadi bagian dalam bisnis Autoglaze dengan hanya menjadi member dari Autoglaze saja," ungkapnya.
Ia menyebut dengan membeli saham Autoglaze yang di Indonesia hadir sejak 2008 di Bizhare, konsumen dapat “memiliki” gerai Autoglaze di cabang SPBU Tendean dan Fatmawati di Jakarta.
"Kami ingin membuat suatu lompatan perbedaan dari bisnis lain, cita-cita saya customer beli member, sekaligus bisa jadi investor. Untuk diketahui saat ini kami bisa mencuci dalam satu hari sekitar 7.000 unit kendaraan se-Indonesia dengan jumlah karyawan hampir 1.000 orang," pungkasnya.
Sementara itu, Founder dan CEO Bizhare, Heinrich Vincent mengungkapkan bahwa skema ini terbaru dan pertama di Indonesia, di mana Autoglaze menggabungkan skema penawaran saham dengan sistem membership atau keanggotaan.
"Dengan adanya terobosan baru ini, para investor tidak hanya dapat menjadi pemilik dari Autoglaze, namun juga dapat ikut memanfaatkan fasilitas membership mereka," ungkapnya.